Thursday, November 12, 2015

VICO Riders Safety Riding

Safety Riding...... ini merupakan kali kedua saya ikut latihan lagi safety riding dengan instruktur yang sama di Senayan tapi kali ini rombongan pesertanya beda yaitu dari komunitas VICO riders yang merupakan grup kantor, lumayan sekalian saya refreshment ulang lagi. Ulasan safety riding sebelumnya ada disini. Total motor yang ikut adalah 10 motor mulai dari moge sampai bebek dan matic juga ada ikutan latihan, motor yang ikut antara lain si biru, 1 ER6N, 1 ducati monster 796, 1 BMW GS 800,  1 HD sportster 84, 1 HD road king, 1 HD Ultra, 1 CBR 150, 1 Jupiter MX, dan 1 Honda Vario




Berhubung pak pelatih  melatih para Polwan jadi kami bersabar saja sambil lihat-lihat motor para polwan dan polwan yang latihan sambil berdecak kagum






Setelah selesai melatih polwan, mulailah pak Bambang memberikan teori - teori dasar sebelum mulai untuk praktek.






Pak Bambang menjelaskan bahwa rider yang meletakkan jarinya diatas tuas adalah rider yang mengandalkan reflek sedangkan riding motor haruslah menggunakan pikiran tidak boleh reflek, karena reflek orang bermacam-macam ada yang langsung merem, teriak, loncat dari motor dan lainnya.
Begitu juga pandangan mata harus jauh kedepan tidak boleh terlalu pendek supaya kita bisa lebih antisipasi keadaan.
Dalam melakukan pengereman juga jari yang berperan adalah jari kelingking dan manis tangan kanan, justru jari telunjuk dan tengah hanya sebagai bantuan. Hal ini dikarenakan jari telunjuk dan tengah lebih mengakibatkan overpower sehingga bisa dlosor karena ban depan hilang traksi. Disamping itu juga kemungkinan besar ketika kita mengerem dengan jari telunjuk dan tengah maka gas tidak tertutup sempurna.
Posisi tangan kanan ketika tarik gas juga harus tetap rata seperti tangan kiri untuk minimize waktu ketika menggunakan rem depan dan memastikan ketika melakukan pengereman.
Lengan juga harus lemas tapi tangan tetap menggenggam kuat handle kanan dan kiri.



tangan kanan posisi pengereman. Jari yang bermain jari manis dan kelingking
posisi tangan ketika buka gas dan motor berjalan - tidak boleh ada jari standby di tuas
posisi yang dibilang kurang tepat menurut pak instruktur - tangan kanan tidak sejajar dengan tangan kiri

posisi tangan kanan dan kiri yang sejajar dimana tangan kanan posisinya sudah buka gas
posisi gas zero - posisi tangan kanan waktu ambil gas - ini supaya tangan kanan dan kiri sejajar ketika motor berjalan


Begitu juga ketika menarik kopling, yang narik kopling hanya lah jari tengah dan telunjuk tangan kiri saja. Jari kelingking dan manis standby di handle kiri jadi tuas kopling harus diatur sedemikian rupa sehingga kita bisa oper gigi ketika tuas kopling berjarak beberapa mili saja dari jari manis ketika kita tarik tuas. Tujuannya adalah menghindarkan kopling lepas mendadak misalkan ketika kita sedang mengkopling dan ditabrak dari belakang.

poisis jari kiri ketika mau menarik kopling

kopling aktif dan perseneling mudah dimasukkan

posisi jari yang kurang tepat menurut instruktur dimana seluruh jari digunakan

Sesi pertama adalah pengereman yang benar tapi salah, nah lo..... jadi rem belakang di block habis dan tanpa menggunakan rem depan or engine break serta kopling tarik full. Apa sih sebenarnya tujuannya? jadi ini ditujukan bagi kita ridernya supaya tahu liarnya ban belakang motor kita ketika panic breaking dan mengendalikan motor ketika bagian belakang bergerak liar. Memang benar ketika panic breaking mostly ban belakang kita akan ngunci dan gerakan selanjutnya adalah tergatung bagaimana kita bertindaknya. Jadi benar karena menggunakan rem belakang tapi salah karena hanya menggunakan rem belakang saja
Lucky to us karena ketika latihan sempat hujan jadi aspal basah, ini menguntungkan juga gak terlalu ngabisin ban belakang jadinya.
Resultnya kurang lebih seperti ini pada speed 65 kpj dengan rem belakang saja motor saya berhenti di sekitar 32 meter menggunakan battlax T30 180/55 R-17. Sedih juga lihat ban jadi cepet gundul, hiks hiks tapi gak apa demi belajar. Video dibawah adalah video ketika belajar safety riding dengan NSFO




Sesi Kedua adalah penggunaan rem depan saja. Hasil dari teknik pengereman rem depan saja adalah jarak berhenti berkurang jadi hanya 1/3 saja bila menggunakan rem belakang, alhasil saya berhenti sekitar 5 meteran saja dari titik rem, Beda hal nya ketika saya tarik dominan pakai telunjuk and jari tengah malah ban depan skid hilang traksi, meski aspal basah tapi ban depan tidak hilang traksi dan terpeleset, awal-awal saya kuatir tapi lama-lama terbukti juga kenapa harus pakai jari manis dan kelingking tangan kanan untuk pengereman depan.



Sesi ketiga adalah menjalankan motor speed rendah tanpa kopling dan gas, motor-motor yang langsam atau idle nya terlalu rendah perlu di setel lagi untuk memudahkan hal ini. Disini dibuktikan bahwa menjinakkan motor di speed lebih rendah lagi malah ada kesulitan tersendiri. Kelihatan sekali bahwa motor Ducati monster salah satu milik rekan kami adalah yang paling sulit ditaklukkan memang karena torsi motor yang besar. Eh si Ducati ini malah sempat roboh karena kaki licin setelah hujan.



Sesi keempat adalah turning dengan gaya motocross, menurut pak instruktur gaya motocross or counter weight ini digunakan untuk speed dibawah 90 kpj, diatas itu baru pakai teknik hanging seperti motogp. Nah ini yang cukup challenging dan mendebarkan dimana moge ninja 650 dipaksa miring sedemikian rupa, hilang fokus sedikit roboh lah motor. Kurang lebih teorinya seperti ini kalau dituliskan:
ketika menikung ke kiri maka posisi pantat geser ke kakan - gas lamsam, tidak ada main gas - kopling juga dilepas - kaki kiri jinjit di footstep kiri - paha kiri kempit tangki - pinggul maju ke depan dorong tangki sisi kanan -  tangan kiri lurus - tangan kanan tekuk sehingga badan maju kedepan. Hasilnya radius putar makin mengecil kalau tangan kanan makin ditekuk alhasil makin miring lagi motor dan radius putar makin kecil. Bila perlu atur speed gunakan rem belakang terutama untuk memperlambat kecepatan
Intinya adalah badan mengatur center of gravity dari motor dan diri kita sendiri, alhamdulillah si biru gak roboh lagi meski kayanya sih gak semiring waktu latihan awal, hehehe
kalau balik lagi ke cornering technique kita pakai teknik rider above the bike pushing it down untuk speed dibawah 90 kpj.

Salah satu adegan tom and jerry - jangan ditiru gak pakai helm







Additional session for matic bikes
  • Posisi kaki yang benar bukan pada dek depan tapi ada pada footstep penumpang belakang supaya motor lebih stabil
  • Motor matic harus dominan main di rem belakang terutama di kecepatan lambat

  • Ketika praktek menikung dengan kecepatan lambat maka yang dipakai adalah rem belakang dan tahan gas berbeda dengan motor yang berkopling





Tambahan poin dari semua sesi yang saya ikuti:
  • Tidak boleh ada jari standby diatas tuas rem atau kopling
  • Rem belakang bisa dipergunakan ketika menikung
  • Rem depan hanya dipergunakan ketika jalan lurus
  • rem depan dikendalikan dengan jari manis dan kelingking tangan kanan
  • tuas kopling dikendalikan dengan jari telunjuk dan jari tengah
  • detail teknik bisa kembali lagi lihat ke rincian atas

Masih luas cakupan teknik safety riding ini, saya hanya share segelintir saja dan tidak luput dari kesalahan
Keep study until you die......... bravo VICO Riders



No comments:

Post a Comment